The Turning Point

by 4:12 AM 0 comments
Hello March, we heart it

AHA, banyak yang berubah sejak kehamilanku. Terutama sejak aku mengalami pendarahan di minggu ke-7 :(. Ngeri ya kedengarannya? That's right, that's my feeling. Was-was rasanya. Bahkan aku sempat mengira udah kehilangan debay (*cry, maafin bunda ya nak...). Penyebab pasti tidak diketahui, dan menurut obgyn diantaranya:
- terjadi karena memang masa perlekatan
- mommy terlalu lelah, letih
- hubungan suami-isteri

Waktu itu si Bon panik banget, aku sendiri udah nangis-nangis. Singkatnya, kami langsung ke UGD RSIA terdekat Bunda Aliyah sama mama papa. Setelah rebahan dan diperiksa singkat oleh suster, serta kontak dr. Ichsan Ambiar (yg kebetulan praktek disitu juga), aku dinyatakan aman, diperbolehkan pulang dan diberi sedikit obat. Alhamdulillah, semua dimudahkan: mulai dr satpam dan suster yg membantu mendorong kursi roda (karena gerakku harus sangat minim), suster dan dokter yang periksa, hingga biaya yg NOL selain resep obat. Dan setelah memastikan debay aman keesokan harinya dengan kontrol (baca: agak sedikit lebai ya?), aku diberi surat istirahat 3 hari dan diperpanjang (sendiri) hingga 5 hari.

Alhamdulillah sekarang sudah minggu ke-14. Menurut ilmu kedokteran kandungan, usia 3 bulan kehamilan bukan 12 minggu, tapi 14 minggu dan itu dikonfirmasi oleh obgyn hasil survei-ku di awal Maret, dr. sri pudyastuti spog (k). Bener-bener perjuangan deh kontrol sama dr. sri, pasiennya sepanjang jalan kenangan haha. Walau review sana-sini bilangnya beliau galak, alhamdulillah kami puas. Kenapa?
1. Setelah kita memberi jawaban pertanyaan beliau, beliau melengkapinya dg penjelasan. Jelas
2. Saat usg, beliau menjelaskan sangat jelas. Selain tentang berat badan & panjang debay, beliau menjelaskan tentang anatomi debay, organ-organ apa yg sudah ada dan terlihat jelas, mana yg belum, bagaimana keaktifan debay
3. Beliau mau menjawab ketika kami bertanya tips ataupun konsultasi masalah/kekhawatiran kami
4. Beliau tidak bermasalah ketika kita sebelum/sesudah kunjungan tersebut telah/datang ke obgyn lain dan mendapat resep yg cenderung beda dengan resepnya
dan, beliau sama sekali tidak terlihat letih/malas/kurang menghargai kami pasien dg nomor antrian nyaris terakhir dan saat itu sudah jam12 malam *fyuh, pinggang pegel.

Nah, ada plus minusnya ya ternyata tiap obgyn. Yg jelas setelah kunjungan itu aku jadi lebih relax, lega, puas sekaligus lebih bisa 'nrimo'.

Nobody's perfect, and do you think we still can meet the perfect one? Well, maybe the best one

ari

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments: